Rabu, 15 Oktober 2014

Tips dan trik dalam Fotografi

High-Speed Photography
Pernah melihat foto balon meledak, percikan air atau kaca pecah? Nah, foto-foto ini dihasilkan dengan teknik high-speed photography. Objek yang bergerak akan menimbulkan efek blur ketika dipotret, dan beberapa fotografer menginginkan mereka “beku” sejenak untuk mendapatkan gambar yang fantastis. Teknik ini membuat hal-hal yang terjadi dengan cepat dan secara normal tidak akan tertangkap mata menjadi mungkin untuk diabadikan.  Amazing, right?

Tilt-Shift Photography
Tilt-shift photography adalah teknik fotografi unik dan kreatif yang mampu memanipulasi objek atau lokasi dengan ukuran sebenarnya menjadi terlihat seperti model miniatur. Untuk membuat efek ini, potret gambar dari sudut yang tinggi, sehingga akan tercipta ilusi seperti sedang melihat sebuah model miniatur. Kamera yang dilengkapi dengan lensa tilt-shift adalah yang kamu butuhkan untuk memulai teknik ini agar menghasilkan depth of field yang sempit.

High Dynamic Range Photography (HDR)
Teknik fotografi menakjubkan ini akan mampu mengaburkan pengertian kita akan perbedaan antara ilusi dan kenyataan. Foto HDR adalah teknik yang mampu membuat rentang dinamis dari eksposur yang jauh lebih besar dibandingkan dengan teknik digital imaging biasa, sehingga dapat memunculkan tingkat intensitas level yang jauh berbeda antara cahaya dengan bayangan. Biasanya teknik ini dilakukan dengan memodifikasi foto dengan software pengolahan gambar. Hasilnya? Luar biasa, tentu saja.

Smoke Art Photography
Asap merupakan hal biasa dalam kehidupan kita. Tapi tahukah kalian kalau asap bisa dijadikan objek untuk mengasilkan karya seni? Smoke art photography membuat hal yang biasa-saja ini menjadi luar biasa. Asap ini bisa digunakan sebagai objek atau sebagai media untuk membuat sesuatu yang lain. Beberapa fotografer menggunakan teknik fotografi ini untuk mengabadikan kecantikan dan kealamian dari asap ini, sementara fotografer lainnya menggunakannya untuk “melukis”, menghasilkan suatu karya seni yang amat menakjubkan.

Motion Blur Photography
Berbeda dengan high-speed fotografi yang sengaja “membekukan” objek foto, teknik fotografi motion blur menangkap keindahan dari sesuatu yang bergerak justru dari efek blurnya. Motion blur biasanya digunakan untuk memunculkan kesan gerakan yang cepat. Kamu bisa mendapatkan efek ini dengan menggunakan kecepatan shutter yang lambat (slow shutter speeds).

Teknik Fotografi Pemula

Panning merupakan teknik pengambilan gambar yang menggunakan low speed. objek yang difoto dipastikan adalah bergerak, dan objek bergerak tersebut akan menjadi detail dan menjadi focuss of interest (FOI), dan background (objek diam) menjadi shaking. pada pemotretan ini background harus memiliki tekstur, unsur garis, bentuk dan gradasi agar hasilnya maksimal.

catatan penting:

1. pada pemotretan panning harus dihindari penggunaan yang memiliki satu warna/polos.


2. rens/speednya antara 1/5-1/50, sedangkan diafraghmanya normalkan agar tidak gelap.\


3. teknik ini biasanya digunakan untuk objek bergerak secara horizontal (kekanan, kekiri).

Slow Motion merupakan teknik pemotretan yang menggunakan slowspeed. hasil dari slow motion adalah objek diam tetap menjadi detal sedangkan objek gerak menjadi seeking. namun seeking dari slow motion ini menjadikan foto tersebut memiliki kesan gerak dan menambah keindahan foto. speed yang digunakan biasanya dibawah 1.

Stop Action merupakan teknik pemotretan yang menggunakan percepatan tinggi dan objek yang difoto dipastikan bergerak, maka visual yang kita dapatkan adalah pembekuan objek bergerak dan objek diam tanp adanya seeking sedikitpun. fungsi dari stop action adalah untuk mendaptkan kesan gerak dengan hasil foto yang detail. untuk melakukan teknik ini, objek yang akan dipotret harus memiliki cahaya yang cukup juga hindari lowlight. speed yang digunakan untuk mendatkan hasil stop action minimal 1/60.

Mode Bokeh dan Mode Levitasi

Mode Bokeh


Teknik foto blur semakin banyak variatfnya, salah satunya yang dikenal adalah teknik Bokeh. Kata bokeh, berasal dari kata Jepang "Boke" (diucapkan "bo-KEH"), secara harfiah diterjemahkan menjadi 'ketidakjelasan'.

Foto bokeh mengacu pada teknik untuk mengaburkan (blur) gambar agar menambah kualitas estetika sebuah foto. Jadi secara teori bisa diartikan foto yang mempunyai karakteristik objek tajam (fokus) dengan latar belakang yang sangat kabur atau selective focusing, seperti dikutip dari fotografer.net.

Bokeh bisa dicapai dengan menggunakan setting kamera dengan bukaan (f) yang lebar. Sekarang banyak dipasaran jenis lensa yang mempunyai rentang bukaan yang lebar sehingga kedalaman ruang (DOF) akan sangat terasa dengan menghasilkan foto yang blur pada bagian belakang dan tajam pada objek utama.
Foto bokeh juga dapat membuat foto menjadi lebih dramatis dan artistik.

Mode Levitasi

Levitasi merupakan suatu trik fotografi dimana hasil gambar yang didapatkan bagaikan objek yang melayang tanpa menggunakan alat bantu. Beberapa cara yang digunakan untuk mendapatkan teknik Levitasi diantaranya yaitu dengan mengggunakan teknik pengambilan gambar dan foto editor.
Berikut adalah cara atau tips dalam teknik Levitasi yang munkin berguna :

Continuous Shooting, sekali tekan tombol langsung mendapatkan beberapa gambar
Shutter Speed tinggi, lebih baik diatas 1/500. Perlu diperhatikan pencahayaan yang cukup sangat penting dalam pengambilan gambar ini
Low Angel, agar object orangnya terlihat lebih tinggi
Pastikan cahaya cukup
Adanya tampilan bayangan object akan membuat foto menjadi nyata

Mode Panning




Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur.


Berikut adalah cara atau tips dalam teknik Panning yang munkin berguna :


Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec. 

Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus. 

Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek.
Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter.
Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kamera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter.
Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan.

Mode Bulb




Pada umumnya foto bulb dilakukan pada malam hari. Mengapa Teknik Bulb diambil pada waktu malam hari ?? Karena pada malam hari cahaya yang ada sangatlah minim, jadi amat sangat memungkinkan untuk melakukan pengambilan foto dengan speed yang sangat rendah.Dengan melakukan penyesuaian pada diafragma dengan bukaan kecil,sangat memungkinkan lagi untuk mendapatkan speed yg rendah.


Berikut adalah cara atau tips dalam teknik bulb yang munkin berguna :


Biasanya Foto bulb dilakukan pada malam hari
Gunakan speed rendah atau bulb, speed lebih dari 3 detik
Karena menggunakan speed rendah, untuk mengimbangi gunakan bukaan atau nilai f besar, f11 sampai f30, gunanya agar gambar bisa terlihat detail keseluruhan tanpa deph of field dan agar cayaha tidak terlalu flare atau terlalu terang
Karena menggunakan kecepatan rendah, agar tidak ada goncangan saat mengambil gambar agar terjadi flug atau gambar yang gerak, maka gunakanlah alat bantu berupa tripod. Kalau tidak ada tripod, alternatif lain adalah seting kamera dengan timer, dan letakan kamera di landasan yang datar dan jauh dari goncangan

Teknik Fotografi



RUANG TAJAM SEMPIT

Teknik foto ini di gunakan untuk memotret objek dan menginginkan background nya terlihat blur.
cara nya ialah dengan mengecilkan angka f (diafragma) kurang lebih 2,2 sampai 4.
Speed dan ISO menyesuaikan keadaan.




RUANG TAJAM LUAS

Teknik foto ini merupakan kebalikan dari teknik foto ruang tajam sempit dimana objek yang di foto akan terlihat fokus pada semua sudut pandang.
cara nya ialah kebalikan dari teknik ruang tajam sempit yaitu dengan membesarkan angka f (diafragma) antara 25 sampai 30 atau lebih. 
Speed dan ISO menyesuaikan keadaan..

Hal-hal yang mempengaruhi ruang tajam:
-Jarak pemotretan 
-Bukaan diafragma 
-Jarak fokus 
-lensa ( kit, wide, fix, tele )


PANNING

Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto. 
Ketika melakukan panning, anda harus memfokuskan objek dan mengikuti gerakan nya.
Teknik foto panning yaitu dengan menggunakan speed rendah, diafragma dan iso menyesuaikan.


SLOW ACTION

Adalah teknik fotografi yang memperlihatkan kesan gerakan pada objek
cara memotret slow action ialah menggunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik. 
Speed dan ISO menyesuaikan keadaan.


BULB

Teknik Bulb ialah teknik dimana Kecepatan rana diatur sesuai dengan waktu yang kita inginkan. 
Teknik ini digunakan Untuk mendapatkan hasil foto bulb diamana objek tetap fokus dengan cahaya lampu yang memberikan kesan besianar seperti bintang atau menggaris panjang. 
teknik foto bulb ialah dengan menggunakan filing kita sendiri berapa seper sekian detik kah waktu yang di gunakankan untuk memasukan cahaya ke dalam kamera,
untuk hasil yg maksimal gunakan lah tripod, agar objek tidak ngeblur.